Lebih dari sekadar prestasi arsitektur abad ke-9, Candi Prambanan merupakan situs berbau mistis dengan sejarah yang kaya dan rumit yang harus disadari oleh semua wisatawan untuk benar-benar mengetahui pesona sejati tempat tersebut. Bagi penggemar kebudayaan yang tertarik lebih dari sebatas selfie eksotis di depan candi agung ini, mari bacalah panduan dari kami ke Candi Prambanan di Indonesia.

Sejarah dan legenda

Para berpengalaman mempelajari bahwa candi besar Hindu pertama ini di bangun dalam skala yang lebih kecil oleh Rakai Pikatan, seorang raja dari Dinasti Sanjaya Kerajaan Mataram di Jawa Tengah, dan diperluas oleh raja-raja beruntun ke perumahan besar yang anda kenal sekarang. Kuil awalnya dibangun pada abad 850 M, beberapa dekade dari pendirian Candi Borobudur yang berdampingan yang di bangun oleh Dinasti Syailendra dari kerajaan yang sama, yang memegang agama Buddha sebagai agamanya.

Pada elevasi 47 meter, tidak lebih tinggi dari Borobudur, raja membangun Prambanan untuk memuliakan para dewa Hindu dan menandai kembalinya dinasti Hindu di Jawa sesudah era Buddhisme yang panjang. Tidak diketahui apakah ini sebelum atau sesudah pembangunan Prambanan, tetapi lewat perkawinan politik dengan putri Pramodawardhani dari Dinasti Syailendra, raja sukses menggabungkan kedua dinasti dan kerajaan memegang agama Hindu dan Budha sebagai agamanya.

Namun Candi Prambanan ditinggalkan selama abad ke-10. Beberapa mengatakan hal itu karena letusan Gunung Merapi, sedangkan yang lain percaya tersebut karena perjuangan politik. Kerajaan tersebut memindahkan istananya ke Jawa Timur, dan candi tersebut dilupakan, menjadi rusak karena ditinggalkan dan dihancurkan oleh banyaknya bencana alam, termasuk gempa bumi besar di abad ke-16. Nasib yang sama terjadi juga pada Borobudur, yang terletak selama 50 km barat laut Prambanan.

Pada tahun 1811, pemerintah Inggris mengejar kembali kedua kuil secara kebetulan. Tetapi baru pada tahun 1930 inisiatif restorasi dimulai, suatu proses yang masih belum berlalu bahkan hingga sekarang.

Mengesankan dan signifikan, legenda yang lebih populer dan unik sering didahulukan dalam wacana sosial saat menjelaskan bagaimana struktur besar tersebut terbentuk. Legenda tersebut bercerita mengenai seorang putri Jawa memiliki nama Loro Jonggrang, yang ayahnya diungguli dalam peperangan dan dipaksa untuk menikahi pemenangnya, Pangeran Bandung Bondowoso. Dia setuju untuk menikah dengan kriteria bahwa sang pangeran membangun 1000 patung sebelum matahari terbit. Sang putri panik saat dia menyaksikan Pangeran Bandung nyaris menyelesaikan tugas dengan pertolongan jin, jadi dia menghanguskan bagian timur candi, menggunakan ayam jantan untuk menipu seakan-akan waktu telah fajar. Ketika ayam jantan berkokok, jin-jin melarikan diri, dan sang pangeran, yang geram oleh trik sang putri, mengubahnya menjadi batu.

Arsitektur dan simbol

Awalnya, semua kompleks memiliki 240 kuil batu sendiri, tetapi banyak dari mereka sayangnya sudah tersebar di reruntuhan. Pada dasarnya, perumahan ini dipecah menjadi tiga zona.

Zona luar dulu dikelilingi oleh tembok yang sudah hancur. Ini adalah ruang tersingkap yang bermanfaat sebagai halaman untuk para imam atau penyembah.

Zona tengah memiliki 224 kuil kecil yang dibentuk menjadi empat baris konsentris di dekat pusat. Kuil-kuil ini dinamakan Candi Perwara, yang berarti ‘kuil penjaga’.

Kompleks pusat ialah tempat candi utama dibangun. Ada delapan kuil utama dan delapan kuil yang lebih kecil di wilayah ini, setiap dibangun dengan mengesankan dan diukir berukir. Tiga candi terbesar didedikasikan guna Trimurti, atau tiga format dewa dalam agama Hindu: Brahma Sang Pencipta, Wisnu sang Penjaga, dan Siwa si Penghancur. Di antara ketiganya, kuil Shiva ialah yang terbesar dan bertempat di pusat. Bahkan, saat Candi Prambanan kesatu kali dibangun, ia didedikasikan guna Siwa dan mencetuskan nama Shivagrha, atau Rumah Siwa.

Tempat dan atraksi terkenal

Sangat memalukan bahwa anda tidak bisa melihat kuil dalam keagungan penuh, namun masih ada banyak pemandangan yang mengesankan untuk disaksikan hari ini, khususnya di perumahan pusat.

  1. Candi Siwa, yang termegah dan paling apik, memiliki ukiran batu dari epos Ramayana di sepanjang dinding dalamnya.
  2. Candi Siwa memperlihatkan patung besar dewa, yang anehnya, berdiri di atas bunga lotus, simbol agama Buddha. Patung ini dirasakan sebagai pengabdian untuk persatuan sejarah yang dipesan lebih dahulu antara dinasti Hindu dan Budha Kerajaan Mataram, yang dipimpin oleh raja yang pertama membangun candi ini.
  3. Candi Wisnu memegang patung dewa dan batu yang mengesankan yang menceritakan cerita Khrisna, di antara reinkarnasi Wisnu dalam epos Mahabharata.
  4. Candi Brahma mengindikasikan adegan terakhir Ramayana di dindingnya, dan menaungi patung besar Brahma di ruang itu.
  5. Tiga candi yang lebih kecil di depan candi Siwa didedikasikan untuk kendaraan atau dewa tiga dewa. Di antara tiga candi vahana,selalu patung banteng Siwa yang tersisa di dalam kuil.
  6. Balet Ramayana dilaksanakan pada malam-malam tertentu di halaman candi. Ini fitur penari dalam kostum tradisional hiasan, menyajikan cerita epik Ramayana dengan Prambanan yang megah di latar belakang.